Definisi inflasi
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa
pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inflasi meningkat maka
harga barang di dalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya harga barang sama
dengan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian inflasi dapat diartikan
sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Inflasi
biasanya disebabkan oleh 3 hal yaitu : Tarikan permintaan ( kelebihan
likuiditas, uang atau alat tukar ), yang kedua adalah desakan ( tekanan )
produksi dan distribusi ( kurangnya produksi dan termasuk juga kurangnya
distribusi ) dan yang ketiga adalah inflasi campuran ( Mix Inflation ). Untuk sebab
pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank
Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government)
seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan
pembangunan infrastruktur, regulasi.
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat
dibedakan :
1. Inflasi
ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi
sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi
berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Definsi
Pengangguran
Pengangguran adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua
hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau
para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Pengaruh Inflasi Terhadap
Pengangguran.
Dalam
jangka pendek, kenaikan tingkat inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian,
namun dalam jangka panjang, tingkat inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak
yang buruk. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif
lebih mahal dibanding dengan harga barang impor.
Masyarakat
terdorong untuk membeli barang impor yang relatif lebih murah. Harga yang lebih
mahal menyebabkan turunya daya saing barang domestik di pasar internasional.
Hal ini berdampak pada nilai ekspor cenderung turun, sebaliknya nilai impor
cenderung naik. Kurang bersaingnya harga barang jasa domestik menyebabkan rendahnya
permintaan terhadap produk dalam negeri. Produksi menjadi dikurangi. Sejumlah
pengusaha akan mengurangi produksi. Produksi berkurang akan menyebabkan
sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan.
Para ekonom
berpendapat bahwa tingkat inflasi yang terlalu tinggi merupakan indikasi awal
memburuknya perekonomian suatu negara. Tingkat inflasi yang tinggi dapat
mendorong Bank Sentral menaikkan tingkat bunga. Hal ini menyebabkan terjadinya
kontraksi atau pertumbuhan negatif di sektor riil.
Dampak yang
lebih jauh adalah pengangguran menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, tingkat
inflasi dan tingkat pengangguran merupakan dua parameter yang dapat digunakan
untuk mengukur baik buruknya kesehatan ekonomi yang dihadapi suatu negara. Hubungan
antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran untuk jangka pendek dapat
dijelaskan dengan menggunakan Kurva Phillip yang dikemukakan oleh ekonom
bernama A.W. Phillips.
Dari penjelasan diatas saya dapat
berpendapat bahwa inflasi sangat berpengaruh besar pada pengangguran di suatu
negara terlebih jika pemerintah di negara yang mengalami inflasi mengeluarkan
kebijakan yang tidak tepat dan malah dapat memburuk keadaan ekonomi di negara
tersebut. dari penjelasan diatas inflasi mempengaruhi daya beli masyarakat yang
cenderung menurun, dengan hal tersebut berdampak pada pelaku usaha didalam
negri untuk menekan biaya produksi agar usaha miliknya tidak mengalami
kebangkrutan.
Salah satu solusi untuk menekan
biaya produksi adalah dengan mengeluarkan atau mem - phk kan sebagian
pekerjanya. Dan dari situ lah mulai bermunculan pengangguran yang disebabkan
oleh inflasi. Jadi menurut saya inflasi itu sangat berpengaruh bagi
perekonomian termasuk angka pengangguran di suatu negara.
Bagus!!!!
BalasHapus