Bahasa
Bahasa
(dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah
kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem
komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem
tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik.
Perkiraan
jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Namun,
perkiraan tepatnya bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara perbedaan
bahasa, dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi setiap
bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio,
visual, atau taktil, sebagai contohnya, dalam tulisan grafis, braille, atau
siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen. Bila
digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan
kognitif untuk dapat belajar, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks,
atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau
sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua
bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna
tertentu.
Bahasa
oral dan Bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur
bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata
atau morfem, dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata, dan
morfem digabungkan untuk membentuk frasa, dan penyebutan.
Bahasa
diperkirakan berasal sejak hominin mulai secara bertahap mengubah sistem
komunikasi primata mereka, memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori
pikiran dan intensionalitas berbagi. Perkembangan tersebut terkadang
diperkirakan bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa
melihat struktur bahasa telah berkembang untuk melayani fungsi sosial, dan
komunikatif tertentu. Bahasa diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada otak
manusia, tapi terutama di area Broca dan area Wernicke.
Bahasa
yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa, yang
mengikutkan bahasa seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Rusia, dan Hindi; Bahasa
Sino-Tibet, yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese, dan banyak lainnya;
Rumpun bahasa Afro-Asiatik yang melingkupi Arab, Amhar, Somali, dan Hebrew; dan
bahasa Bantu, yang melingkupi Swahili, Zulu, Shona, dan ratusan bahasa lain yang
digunakan di Afrika. Konsensusnya adalah antara 50, dan 90% bahasa yang
digunakan sejak awal abad ke-21 kemungkinan akan punah pada tahun 2100.
Aspek - aspek yang ada pada bahasa
Ada beberapa aspek dalam bahasa yaitu aspek fisik
dan aspek sosial
1.
Aspek Fisik Bahasa : Seperti yang telah
dibahas sebelumnya bahwa bahasa merupakan Basaha merupakan suatu bentuk alat
komunikasi manusia yangberupa lambang bunyi melalui alat ucap, dimana setiap
suara yang dikeluarkannya memiliki arti. Maka yang dimaksud aspek fisik bahasa
pada dasarnya mencakup tiga aspek. Pertama, bagaimana bunyi itu dihasilkan
(aspek produksi). Kedua, Bagaimana ciri – ciri bunyi bahasa yang diujarkan
(aspek akustis). Ketiga, bagaimana bunyi bahasa itu dipahami melalui indra
pendengaran (aspek persepsi bunyi bahasa).
Untuk
menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan alat bicara yang normal,
keterampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan artikulasi, serta
kemampuan mengatur pernapasan. Perubahan proses produksi bunyi menghasilkan
perubahan kualitas bunyi (aspek produksi). Sebagai akibat proses artikulasi
yang berbeda pada bahasa – bahasa di dunia ini, bunyi – bunyi bahasa yang
dihasilkan berbagai bahasa itu pun berbeda (aspek akustis). Indra pendengaran
mampu menangkap dan memahami rangkaian bunyi vokal dan konsonan yang membentuk
sebuah tuturan, cepat lambat tuturan, dan nada tuturan yang dihasilkan oleh
seorang penutur(aspek presepsi bunyi suara).
2. Aspek
Sosial Bahasa : Bahasa mempunyai variasi dan memiliki ragam. Di dalam
lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri
keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab
seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya
dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang digunakan
pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau
resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku
sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
Fungsi Bahasa
Dalam
komunikasi sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah
bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan. Bahasa sebagai
sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang
secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya. Bahasa merupakan alat
untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, dan sarana untuk kontrol sosial.
1. Bahasa
sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
2. Bahasa
sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
3. Bahasa
sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
4. Bahasa
sebagai sarana ekspresi diri
Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).
Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).
5. Bahasa
sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
6. Bahasa
sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
7. Bahasa
membangun karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
Ragam
dan Laras Bahasa
Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara
(Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang
baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di
dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana
resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam
bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Jenis Ragam Bahasa
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa
dibedakan antara lain atas:
·
Ragam bahasa undang-undang
·
Ragam bahasa jurnalistik
·
Ragam bahasa ilmiah
·
Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa
dibedakan atas :
1. Ragam
lisan yang antara lain meliputi :
·
Ragam bahasa cakapan
·
Ragam bahasa pidato
·
Ragam bahasa kuliah
·
Ragam bahasa panggung
2. Ragam
tulis yang antara lain meliputi:
·
Ragam bahasa teknis
·
Ragam bahasa undang-undang
·
Ragam bahasa catatan
·
Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra
dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara :
·
Ragam bahasa resmi
·
Ragam bahasa akrab
·
Ragam bahasa agak resmi
·
Ragam bahasa santai
Laras Bahasa
Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan
untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras
bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka.
Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik.
Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh
Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu
:
·
Beku (frozen).
·
Resmi (formal).
·
Konsultatif (consultative).
·
Santai (casual).
·
Akrab (intimate).
Ragam
beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan
seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam
resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi,
dan jurnal ilmiah.
Ragam
konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam
santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang
belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang
yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Referensi :
·
http://yuniparantika.blogspot.co.id/2014/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
·
http://nadzarsyah.blogspot.co.id/2015/10/pertemuan-12-dan-3-peranan-dan-fungsi.html
·
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
·
http://yudah05.blogspot.co.id/2014/10/ragam-dan-laras-bahasa.html
·
https://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar