1
Unsur-Unsur Cerpen
Salah
satu pendorong terciptanya suatu karya sastra adalah keinginan pengarang untuk
menyampaikan sesuatu kepada pembaca. Keinginan ini selanjutnya dirumuskan
sebagai tema atau topik cerita. Tema atau topik cerita dikembangkan melalui
konflik-konflik atau masalah yang dihadapi tokoh- tokoh cerita. Agar
pengembangan topik tampak wajar dan hidup diperlukan unsur-unsur cerpen yang
lain yaitu alur, latar, penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa. Unsur-unsur
ini membantu pembaca untuk memahami hal yang ingin disampaikan pengarang.
·
Memilih topik/tema
·
Menentukan tokoh-tokoh
·
Menganalisis watak tokoh
·
Menulis garis besar cerita
·
Menentukan alur
·
Menentukan Latar cerita
·
Memilih gaya penceritaan atau sudut
pandang
·
Memilih diksi yang sesuai
·
Membuat kerangka karangan sesuai alur
·
Mengembangkan kerangka karangan.
3
Teknik Menulis Cerpen
Memilih
Topik/Tema: Tema/topik apa pun yang ada di' masyarakat dapat dijadikan
bahan baku cerpen. Misalnya: Pendidikan, sosial, lingkungan, olah raga,
jumalistik, peristiwa sejarah, dan.Iain-Iain.
Menentukan
tokoh-tokoh dan menganalisis watak tokoh: Tokoh dalam cerpen berfungsi
sebagai alat penyampai masalah yang akan dikemukakan : pengarang. Untuk itu
pikirkan tokoh yang akan berperan dalam cerpen Anda. Ada kalanya : nama tokoh
disesuaikan dengan watak yang dimiliki. Untuk itu di samping memilh nama
sekaligus anda tentukan watak tokoh. Misalnya: Topan (watak,
semau gue, sok gaya, sombong), Dinda (watak, lembut, baik hati), Prabu (watak,
berwibawa, suka menolong)
Merumuskan
garis besar cerita: Sebelum menuangkan ide ke dalam cerpen, langkah
efektif agar kita (pengarang) mempunyai pijakan cerita adalah merumuskan garis
besar cerita. Misalnya: Cerita ini bermula ketik ... Tokoh ini mempunyai
persoalan/mengalami….Lalu ia ... sementara itu tokoh ... Persoalan di
antara keduanya mencapai puncaknya ketika….dan seterusnya.
Menentukan
alur cerita: Dalam karya sastra dikenal ada tiga macam alur cerita yaitu
alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Suatu karya sastra dikatakan
menggunakan alur maju apabila peristiwa dalam cerita tersebut disajikan secara
unit dari awal cerita sampai penyelesaian. Dikatakan menggunakan alur mundur
apabila peristiwa yang disampaikan dalam cerita dimulai dari peristiwa saat ini
lalu menceritakan peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sementara disebut alur
campuran apabila pengarang dalam menyajikan cerita menggunakan alur maju dan
alur mundur.
Menentukan
Latar cerita: Setting/latar pada cerita ada tiga jenis, yaitu latar tempat
latar waktu dan latar peristiwa saja cerita yang akan anda sampaikan tersebut
terjadi dl suatu tempat (misalnya: JogJa) dan suatu waktu (bisa berupa tahun,
bulan, hari, pagi, siang, sore dan lain-lain), maka cerpen anda menggunakan
latar di Jogja pada malam hari.
Memilih
gaya penceritaan: Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk
menceritakan suatu peristiwa, Kita bisa memilih gaya penceritaan secara
langsung atau secara tidak langsun~. Apabila penceritaan secara langsung
menjadi pilihan kita, maka kita bisa menggunakan metode aku-an, artinya kita
(pengarang) seolah-olah mengalami sendiri peristiwa dalam cerita.
Memilih
diksi: Diksi atau pilihan kata harus disesuaikan dengan tema cerita dan
kepada siapa cerita itu ditujukan. Hal itu dimaksudkan agar cerita yang akan
disampaikan terasa akrab dengan kehidupan pembaca sehingga mudah dipahami. Oleh
karena dalam berlatih menulis cerpen ini, kita memilih tema kehidupan dengan
remaja. Kita pilih bahasa dan istilah-istilah yang sering juga kalimat-kalimat
sejenis Doi tuh ngertiin gue banget!
Membuat
kerangka karangan dan mengembangkannya: Kini kita sampai tahap akhir dalam
menulis cerpen yaitu membuat kerangka karangan. yang dimaksud kerangka karangan
dalam pokok bahasan kita kali ini adalah urutan cerita atau peristiwa yang akan
kita sajikan dalam cerpen. Tentu saja hal itu harus disesuaikan dengan alur
cerita yang kita pilih.
Referensi
http://www.zakapedia.com/2013/04/unsur-langkah-teknik-menulis-cerpen.html#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar